Gue gak terlalu mikir banyak sih soal pernikahan.
Paling tidak gue bisa mengerti arti pernikahan dan betapa merepotkannya
mengadakan pernikahan.
Meskipun gue masih SMA, gue sudah bisa mengenali
proses pernikahan itu seperti apa. Seperti misalnya, beberapa hari yang lalu
saudara gue mengadakan pernikahannya.
Karena gue juga agak-agak malas di hari libur, gue
jadi tidak bersemangat ketika gue mendapat kabar kalau gue harus bangun jam 5
pagi. Gue sempat bilang ke Nyokap kalau gue akan hadir di saat acara minum teh
nanti, tapi gue dipaksa.
Di hari minggu pagi, gue bangun dengan tubuh yang
cukup lemas karena malamnya gue tidur jam 11 malam, salah gue juga, sih.
Jam 5 gue bangun
dan gue pergi membasuh wajah dan dilanjutkan dengan mandi dan menggosok
gigi. Setelah itu gue pergi ganti baju. Baju yang gue pakai adalah baju yang
sudah di pakai di hari sebelum-sebelumnya, yang di hari sebelumnya udah
basah-basah keteknya. Karena tidak ada baju lain, gue terpaksa memakai baju
tersebut. Karena gue takut para tamu semua pingsan karena datangnya bau
menyengat, gue langsung menyemprot Krispray ke baju gue. Gue terlalu abege buat pakai parfum.
Selesai ganti baju, gue langsung pergi dan tanpa
sadar gue belum sarapan. Gue sampai di rumah pengantin. Karena keluarga gue
berasal dari keluarga pengantin wanita, gue mendapat pekerjaan utama yaitu,
membuka mobil pengantin pria yang datang ke rumah pengantin wanita. Karena
mobil tersebut adalah mobil Alphard, gue agak kampungan ketika mau membuka
pintunya.
Gue agak kerepotan ketika mau membuka pintu dari
mobil tersebut. Ketika gue sedang berusaha membuka, tiba-tiba pintunya terbuka
sendiri.
“Dek, pintunya itu bisa dibuka otomatis” kata
mc-nya. Kenapa gak bilang dari tadi sih, om?
Pengantin pria pun turun dengan membawakan bunga,
“Aaa, makasih ya udah bawaan bunga buat aku” kata gue yang lain. Gue diberi
angpau yang berisi uang yang lumayan besar. Lumayan.
Acara pun dimulai dengan makan bersama dengan
semuanya. Gue melihat ada kue dan beberapa minuman yang akan dihidangkan nanti.
Kebetulan gue lapar, gue pun ingin ikut makan bersama, namun itu semua
terhalang ketika kursinya berkurang. Gue terpaksa menunggu dibelakang sambil
menahan lapar.
Acara makan selesai dan diakhiri dengan foto
bersama. Gue agak sedikit aneh saat berfoto. Semua pakai sepatu, gue malah
pakai kaos kaki.
Pengantin pria dan wanita pun pergi. Gue dan Bokap
langsung naik mobil pergi mengambil makanan di kota. Kebetulan paman gue
memesan beberapa nasi kotak yang akan dihidangkan untuk tamu yang akan datang
nanti.
Gue agak rese ketika gue bersama Bokap pergi
mengambil makanan karena hal yang membuat ingin cepat pulang adalah gue lapar dan gue ngantuk.
Bersama Bokap, kami pun kembali pulang. Gue tertidur
di mobil dan super ngantuk. Gue tidur dalam keadaan mangap. Setibanya pulang ke
rumah, mobil sudah berkumpul Para tamu sudah hadir dan gue malah meminta kunci
rumah dan pulang untuk tidur. Gue kembali bangun dan pergi menghadiri acara.
Gue sempat kerepotan karena saudara gue nikah, paman
gue malah buka toko. Jadi gue harus membantu melancarkan proses pernikahan dan
pergi berjualan di depan. 10 menit gue bantu jualan, 10 menit gue membantu
melayani tamu. Begitu seterusnya sampai akhirnya acaranya selesai. Gue akhirnya
makan di jam-jam gue udah mulai sekarat.
Gue kembali ke rumah, dan langsung tidur terlelap,
ngantuk yang luar biasa.
Sorenya gue mesti bangun kembali dan menghadiri
acara pernikahan di restoran. Gue bangun dan mandi serta memakai batik. Gue
berasa keren waktu itu. Gue datang ke restoran dengan memakai batik,
seolah-olah ada seorang pejabat yang datang. Gue lagi berdiri dengan gagah lalu
tiba-tiba ada seorang tamu memanggil gue dan berkata “Mas, minta teh satu.”
Tamu berdatangan dan acara pun dimulai. Makanan
berdatangan dan gue makan dengan ganas. Tepat jam 21.30 acara akhirnya selesai.
Gue pulang kembali ke rumah dan langsung tidur kembali ke kasur. Setelah 10
menit gue tidur, gue membuka mata gue dan baru ingat akan sesuatu: besok sekolah.
No comments:
Post a Comment