Tuesday, March 15, 2016

Jodoh Yang Menjauh

Kadang gue ngerasa aja, bahwa kita sebagai laki-laki kenapa selalu bego dalam ingin melakukan sesuatu. Sering sekali gue melihat kebanyakan orang menyukai cewek yang ia suka, tapi dia gak berani mengungkapkan perasaannya. Gue misalnya, gue udah pernah di tolak 1 kali dan 2 kali di tikung karena gue tidak berani mengungkapkan perasaan gue. Dan sering sekali gue melihat, cowok itu mengetahui cara untuk mendapatkan cintanya, tapi tidak berani untuk di perjuangkan. Sangat di sayangkan.

Gue termasuk seorang cowok pengen banget mengungkapkan perasaan gue, namun tidak berani. Suatu hari gue bareng Bokap dan Nyokap pergi ke Wihara untuk berdoa. Kami mempersiapkan persembahan untuk berdoa. Gue sekalian bantuin Nyokap beresin semua. Hari sudah sore dan angin bertiup kencang, seakan-akan mengingatkan kalau PR gue belum gue kerjain. Gue ikut berdoa meminta pemberkatan, kepintaran, kebijaksanaan, dan keberuntungan. Tapi sebenarnya, dalam hati gue berucap “Jodoh gue siapa?”.

Sambil menunggu Nyokap dan Bokap berdoa, gue meminjam handphone Nyokap untuk bermain game. Sekalian nyurik kuota internet Nyokap. Gue duduk terdiam sejenak, sambil menikmati udara yang segar. Mata gue mengarah ke atas, melihat suasana di langit. Sambil berdiri, gue pergi jalan-jalan keluar dan berfoto. Beberapa jam berikutnya, Nyokap dan Bokap selesai berdoa. Gue ikut membantu membawa kembali persembahannya ke mobil.

Saat mau beranjak pulang, Bokap bercengkrama sebentar dengan temannya. Gue menunggu sambil berdiri. Tiba-tiba, datang satu keluarga dengan 1 anak perempuan untuk berdoa di Wihara. Gue melihat ke arah cewek itu dan cewek itu gak ngelihat ke arah gue seakan-akan cewek itu najis dengan gue.

Ciri-ciri cewek tersebut, memiliki rambut panjang coklat gelap seperti baru di salon, memakai baju warna merah belang dengan lenagn panjang, dan memakai celana jeans. Wajahnya juga wajah yang tak asing untuk di lihat. “Har, kamu tuangin minyak itu ke lampu-lampu” kata Nyokap memerintah. Gue mengambil minyak di meja menuangkan satu persatu lampu yang ada di sana. Saat gue pergi keluar untuk menuangkan minyak, cewek itu kebetulan sedang berada di luar untuk memasang lilin.

Gue berpikir-pikir keras apa yang harus gue lakukan ketika bertemu dengannya. Beberapa hal yang harus gue lakuin pun terlintas di kepala gue.
1.      Gue samperin dia dan sapa dia
2.      Gue membantu dia saat dia kesusahan
3.      Gue puji dia lalu kami berdua jadian lalu kami menikah dan di karunia 2 orang anak, oke kayaknya itu berlebihan.

Saat gue tengah  memikirkan itu, cewek itu kembali masuk ke dalam Wihara. Gue pun bergegas menuangkan minyaknya. Beranjak masuk ke dalam untuk menuangkan minyak, gue lagi-lagi berpapasan dengan cewek itu. Dalam hati gue, gue pengen banget kami saling bertatapan. Namun, karena gue cemen dan imajinasi gue berlebihan, gue bahkan tidak tahu wajah dari cewek itu (imajinasi Gue: gue jelek, kalau dia nengok wajah gue, kayaknya dia bakal muntah setengah mati). Kayaknya Tuhan telah mempertemukan jodoh untuk gue, namun gue malah menolak pemberian-Nya.

Beberapa menit kemudian, Bokap selesai bercengkrama dengan temannya. Kami pun akhirnya pamitan dengan akhir dimana gue pamitan dan merenungkan diri. Selama di mobil, gue sambil melihat sekitar dan berpikir kembali: Apa yang telah gue perbuat, kenapa gue bego banget?.

Gue sempat bertanya pada teman gue di Line. Teman-teman gue semua pada berucap, “Kenapa lo begitu bego, Har?”. Gue sempat berpikir kembali, jika gue begini terus, mungkin jodoh gue bakal semakin menjauh. Mungkin juga gue bakal jomblo selama-lamanya karena gue terlalu lemah. Banyak hal yang kita tau tentang cewek, tapi kitanya gak berani memperjuangkannya. Aneh tapi faktanya begitu.


1 comment:

  1. Sebetulnya jodoh udah di siapkan oleh Tuhan asalkan dengan syarat kitanya harus rajin berusaha dan lebih cekatan untuk mendekati doi supaya nggak kena tikung lagi. Semangat Hariyo! xD

    ReplyDelete