Kadang gue ngerasa aja, bahwa kita sebagai laki-laki
kenapa selalu bego dalam ingin melakukan sesuatu. Sering sekali gue melihat
kebanyakan orang menyukai cewek yang ia suka, tapi dia gak berani mengungkapkan
perasaannya. Gue misalnya, gue udah pernah di tolak 1 kali dan 2 kali di tikung
karena gue tidak berani mengungkapkan perasaan gue. Dan sering sekali gue
melihat, cowok itu mengetahui cara untuk mendapatkan cintanya, tapi tidak
berani untuk di perjuangkan. Sangat di sayangkan.
Gue termasuk seorang cowok pengen banget
mengungkapkan perasaan gue, namun tidak berani. Suatu hari gue bareng Bokap dan
Nyokap pergi ke Wihara untuk berdoa. Kami mempersiapkan persembahan untuk
berdoa. Gue sekalian bantuin Nyokap beresin semua. Hari sudah sore dan angin
bertiup kencang, seakan-akan mengingatkan kalau PR gue belum gue kerjain. Gue
ikut berdoa meminta pemberkatan, kepintaran, kebijaksanaan, dan keberuntungan.
Tapi sebenarnya, dalam hati gue berucap “Jodoh gue siapa?”.
Sambil menunggu Nyokap dan Bokap berdoa, gue
meminjam handphone Nyokap untuk bermain game. Sekalian nyurik kuota internet
Nyokap. Gue duduk terdiam sejenak, sambil menikmati udara yang segar. Mata gue
mengarah ke atas, melihat suasana di langit. Sambil berdiri, gue pergi
jalan-jalan keluar dan berfoto. Beberapa jam berikutnya, Nyokap dan Bokap
selesai berdoa. Gue ikut membantu membawa kembali persembahannya ke mobil.
Saat mau beranjak pulang, Bokap bercengkrama
sebentar dengan temannya. Gue menunggu sambil berdiri. Tiba-tiba, datang satu
keluarga dengan 1 anak perempuan untuk berdoa di Wihara. Gue melihat ke arah
cewek itu dan cewek itu gak ngelihat ke arah gue seakan-akan cewek itu najis
dengan gue.
Ciri-ciri cewek tersebut, memiliki rambut panjang
coklat gelap seperti baru di salon, memakai baju warna merah belang dengan
lenagn panjang, dan memakai celana jeans. Wajahnya juga wajah yang tak asing
untuk di lihat. “Har, kamu tuangin minyak itu ke lampu-lampu” kata Nyokap
memerintah. Gue mengambil minyak di meja menuangkan satu persatu lampu yang ada
di sana. Saat gue pergi keluar untuk menuangkan minyak, cewek itu kebetulan
sedang berada di luar untuk memasang lilin.
Gue berpikir-pikir keras apa yang harus gue lakukan
ketika bertemu dengannya. Beberapa hal yang harus gue lakuin pun terlintas di
kepala gue.
1.
Gue samperin dia dan sapa dia
2.
Gue membantu dia saat dia kesusahan
3.
Gue puji dia lalu kami berdua jadian
lalu kami menikah dan di karunia 2 orang anak, oke kayaknya itu berlebihan.
Saat gue tengah
memikirkan itu, cewek itu kembali masuk ke dalam Wihara. Gue pun
bergegas menuangkan minyaknya. Beranjak masuk ke dalam untuk menuangkan minyak,
gue lagi-lagi berpapasan dengan cewek itu. Dalam hati gue, gue pengen banget
kami saling bertatapan. Namun, karena gue cemen dan imajinasi gue berlebihan,
gue bahkan tidak tahu wajah dari cewek itu (imajinasi Gue: gue jelek, kalau dia
nengok wajah gue, kayaknya dia bakal muntah setengah mati). Kayaknya Tuhan
telah mempertemukan jodoh untuk gue, namun gue malah menolak pemberian-Nya.
Beberapa menit kemudian, Bokap selesai bercengkrama
dengan temannya. Kami pun akhirnya pamitan dengan akhir dimana gue pamitan dan
merenungkan diri. Selama di mobil, gue sambil melihat sekitar dan berpikir
kembali: Apa yang telah gue perbuat, kenapa gue bego banget?.
Gue sempat bertanya pada teman gue di Line.
Teman-teman gue semua pada berucap, “Kenapa lo begitu bego, Har?”. Gue sempat
berpikir kembali, jika gue begini terus, mungkin jodoh gue bakal semakin
menjauh. Mungkin juga gue bakal jomblo selama-lamanya karena gue terlalu lemah.
Banyak hal yang kita tau tentang cewek, tapi kitanya gak berani
memperjuangkannya. Aneh tapi faktanya begitu.
Sebetulnya jodoh udah di siapkan oleh Tuhan asalkan dengan syarat kitanya harus rajin berusaha dan lebih cekatan untuk mendekati doi supaya nggak kena tikung lagi. Semangat Hariyo! xD
ReplyDelete