Gue rasa, bahwa setiap kali mau boker, pasti ada aja
yang menghalangi. Misalnya, ketika kita lagi kebelet boker, tiba-tiba kita lagi
mau di eksekusi kita harus memilih mati atau berak dulu. Kalau sudah di
eksekusi, tai kita bakal berceceran dan membaui upacara pemakaman. Yang ada
malah kita panggil tukang sedot tinja untuk membersihkan tai yang berserakan.
Berbagai macam problem yang ada ketika kita sedang
kebelet boker. Ada saja yang membuat kita menghabiskan waktu yang sangat
menyebalkan. Contohnya, saat melepaskan celana. Gue gak habis pikir dengan para
astronot Amerika yang sedang berada di bulan. Berat baju astronot itu kan 100
kg, jadi ketika dia mau melepaskan bajunya membutuhkan setidaknya 1 jam untuk
melepaskan baju tersebut. Dan ketika sudah di lepaskan, saat sedang boker, tai
nya malah mengapung di atas karena gak ada gravitasi. Mungkin, itulah sebabnya
pekerjaan layaknya astronot itu terlalu berisiko.
Gue pernah mengalami satu kejadian yang gak akan gue
lupakan (kalau gue lupa, gue udah buat alarm pengingat). Saat itu, langit sudah
gelap dan kami sedang berada di rumah paman gue. Karena bertepatan Hari Imlek,
jadi kami mengunjungi rumah paman kami untuk bersilahturahmi (demi angpau).
Semua berkumpul dan berbicara bareng dan tertawa
bareng. Saat itu, pembicaraan menjadi serius. Gue dengerin dan dengerin hingga
gue kebelet boker. Akhirnya gue memutuskan pergi ke kamar mandi untuk boker. Tiba
gue sampai di kamar mandinya, gue gak tau kalau kunci kamar mandinya sedang
rusak. Gue pun mengunci pintunya dan perasaan gak enak pun terjadi. Saat gue
sedang mengunci pintunya, kok gue ngerasa kuncinya berat banget untuk di geser.
Gue pun memaksa geser dan akhirnya kekunci. Dan saat gue mau membukanya
kembali, kunci tersebut tidak bisa di geser. Kampret, kata gue dalam hati. Jadi
gimana gue keluarnya, gak mungkin juga menjerit-jerit di kamar mandi kayak
orang gila, “TOLONG, TOLONG, ADA TAI RAKSASA TOLONG, TOLONG” itu teriakan
paling bego yang pernah ada.
Gue sempat berpikir keras apa yang terjadi kalau gue
gak kunci pintu dan kalau gue mengunci pintunya.
1. Kalau gue gak mengunci pintunya,
orang-orang rumah bakal mikir gue sedang menunjukkan tubuh gue yang bugil ini
dengan penuh tai-tai yang berceceran (sorry buat yang lagi makan).
2.
Kalau
gue mengunci pintunya, gue bakal kejebak seumur hidup, sampai akhir
zaman, sampai suku maya mengatakan 2012 kiamat dan gue menjadi mumi paling
bersejarah dengan tai yang masih utuh.
Setelah berpikir secara matang-matang, akhirnya gue
memutuskan untuk berak dulu ketimbang gue memperbaiki kuncinya dulu. Tai nya
udah keburu keluar. Setelah selesai cebok, gue pun mulai membuka pintunya. Saat
gue berusaha membuka, tiba-tiba ada 2 kakak gue yang sedang berada di dekat
kamar mandi. Wah, kayaknya ada bantuan nih. Pada saat gue mau menjerit gue
sempat berpikir matang-matang lagi. Kalau gue menjerit dan meminta tolong, gue
rasa ini bukan seorang pria sejati. Hanya karena gue kejebak di kamar mandi dan
gue menjerit minta tolong sama seorang perempuan, CEMEN BANGET. Kalau gue
menjerit minta tolong, gue bakal di permalukan masuk media cetak dan media
sosial, menjadi trending topik dan sebagai materi gosip ibu-ibu, “Eh, kemarin
si Hariyo berak kejebak di kamar mandi, terus di tolongin sama cewek, kan cemen
banget. Jangan naksir sama dia ya” (ini ceritanya gue di sukai ibu-ibu gitu?).
Gue gak habis pikir kalau kejadiannya begitu sih.
Akhirnya gue memutuskan untuk membukanya sendiri.
Dengan ide cemerlang, gue mengambil gunting dekat pintunya, lalu gue buka paksa
kuncinya dan akhirnya berhasil gue buka. Saat gue keluar, tidak ada yang
bertanya, “Har, kok lama banget di kamar mandi?” dan gue bersyukur karena
kejadian ini tidak mempermalukan gue. Tapi kayaknya gue bakal di bully setengah
mati oleh teman-teman gue yang sudah membaca cerita ini. Masalah baru terbit
lagi.
No comments:
Post a Comment