Gue selalu bingung sendiri. Di saat gue sedang
menjadi konsultan bagi para orang-orang yang mengalami problem percintaan, gue
selalu di tanya, “Emang pacar kamu reaksinya gimana?”. Oke, gue kasih tahu ya.
Gue belum punya pacar dan masih jomblo.
Dan kenapa gue bisa membantu problem-problem mereka?
Alasannya karena gue belajar dari pengalaman. Waktu SMP, gue sudah mendapat
berbagai kejadian percintaan yang pahit. Ada yang di tolak mentah-mentah, ada
yang di tikung, ada yang di benci, bahkan ada yang membully gue. Ada satu teman
gue, namanya Atang, seorang cowok yang berdarah Betawi-Chinese.
Gue selalu di datangi dirinya ketika gue sedang
duduk di kursi atau sedang menatap penderitaan di loteng. Pertanyaannya selalu
aneh-aneh. Seperti, “Har, lo tau gak, cewek yang ada di lantai atas itu, kok
ada ekornya?” terus gue jawab “Itu anjing pemilik sekolah,” oke gue habis
ngomong sama siapa tadi.
Atang adalah tipe cowok yang lebih menyukai seorang
cewek yang lebih tua dari dia. Otomatis, dia akan memilih seniornya sendiri.
Gue selalu tanya sama, “Tang, lo kok lebih suka cewek yang lebih tua dari pada
lebih muda dari lo atau bahkan setara dengan lo?” terus dia jawab tatapan
anehnya, “Karena cewek lebih tua itu keren.” Lagi-lagi gue habis ngomong sama
siapa ini.
Pertanyaan Atang tentang problem cintanya bisa di
buat menjadi buku, karena terlalu banyak. Seperti:
1.
Har, cewek itu kelas berapa?
2.
Har, cewek itu marganya apa?
3.
Har, cewek itu udah punya pacar?
4.
Har, cewek itu kenapa dekat sama dia?
5.
Har, cewek itu tinggal di mana?
6.
Har, cewek itu kok cantik banget
7.
Har, kaki lo di kencingi sama anjing
pemilik sekolah (oke yang ini cuma bercanda).
Dan masih banyak pertanyaan yang gak gue jawab.
Atang bahkan pernah menanyakan soal nama chinese untuk dirinya ke gue. Karena
dia chinese-betawi, agak sulit untuk mengutarakan nama untuk dirinya. Gue
secara pribadi agak canggung ketika dirinya yang bertanya. Yang paling gue sering
nasehatin ke dia saat dirinya menyukai seseorang adalah Jangan Kegeeran dan
jangan alay.
Ketika itu, ia menyukai seseorang yang ternyata
adalah seorang Ketua OSIS SMP, yang kebetulan gue juga naksir sama dia ketika
MOS berlangsung. Karena gue berpengalaman, gue membagikan semua apa yang gue
alami ke dia. Kayak, gue perhatian sama cewek tersebut, tapi yang responin
malah cowok.
Sampai sekarang, gue gak tau apakah dia sudah
berhasil atau tidak, tapi yang pasti gue cuma bisa membantu seadanya. Menurut
gue, gak masalah sih kalau gue jomblo tapi membantu orang yang sedang
menghadapi problem cintanya. Seperti gimana cara dekatin dia, gimana cara di
perhatiin sama dia, gimana caranya kita gak di phpin atau friendzone, dan
lain-lain. Gue malah senang aja, bisa membantu orang-orang yang sedang berjuang
dalam mendapatkan seseorang yang ia suka. Dan mungkin saja, cara-cara dari gue
bisa mereka share ke teman-teman mereka yang sedang menghadapi masalah yang
sama.
Bagi gue, prinsip hidup tenang itu sederhana.
Berguru pada orang yang lebih pintar, rajin bagi ilmu, senang kalau teman
berhasil. Sekian dari gue
No comments:
Post a Comment