Thursday, April 28, 2016

Membantu

Gue selalu bingung sendiri. Di saat gue sedang menjadi konsultan bagi para orang-orang yang mengalami problem percintaan, gue selalu di tanya, “Emang pacar kamu reaksinya gimana?”. Oke, gue kasih tahu ya. Gue belum punya pacar dan masih jomblo.

Dan kenapa gue bisa membantu problem-problem mereka? Alasannya karena gue belajar dari pengalaman. Waktu SMP, gue sudah mendapat berbagai kejadian percintaan yang pahit. Ada yang di tolak mentah-mentah, ada yang di tikung, ada yang di benci, bahkan ada yang membully gue. Ada satu teman gue, namanya Atang, seorang cowok yang berdarah Betawi-Chinese.

Gue selalu di datangi dirinya ketika gue sedang duduk di kursi atau sedang menatap penderitaan di loteng. Pertanyaannya selalu aneh-aneh. Seperti, “Har, lo tau gak, cewek yang ada di lantai atas itu, kok ada ekornya?” terus gue jawab “Itu anjing pemilik sekolah,” oke gue habis ngomong sama siapa tadi.

Atang adalah tipe cowok yang lebih menyukai seorang cewek yang lebih tua dari dia. Otomatis, dia akan memilih seniornya sendiri. Gue selalu tanya sama, “Tang, lo kok lebih suka cewek yang lebih tua dari pada lebih muda dari lo atau bahkan setara dengan lo?” terus dia jawab tatapan anehnya, “Karena cewek lebih tua itu keren.” Lagi-lagi gue habis ngomong sama siapa ini.

Pertanyaan Atang tentang problem cintanya bisa di buat menjadi buku, karena terlalu banyak. Seperti:
1.      Har, cewek itu kelas berapa?
2.      Har, cewek itu marganya apa?
3.      Har, cewek itu udah punya pacar?
4.      Har, cewek itu kenapa dekat sama dia?
5.      Har, cewek itu tinggal di mana?
6.      Har, cewek itu kok cantik banget
7.      Har, kaki lo di kencingi sama anjing pemilik sekolah (oke yang ini cuma bercanda).

Dan masih banyak pertanyaan yang gak gue jawab. Atang bahkan pernah menanyakan soal nama chinese untuk dirinya ke gue. Karena dia chinese-betawi, agak sulit untuk mengutarakan nama untuk dirinya. Gue secara pribadi agak canggung ketika dirinya yang bertanya. Yang paling gue sering nasehatin ke dia saat dirinya menyukai seseorang adalah Jangan Kegeeran dan jangan alay.

Ketika itu, ia menyukai seseorang yang ternyata adalah seorang Ketua OSIS SMP, yang kebetulan gue juga naksir sama dia ketika MOS berlangsung. Karena gue berpengalaman, gue membagikan semua apa yang gue alami ke dia. Kayak, gue perhatian sama cewek tersebut, tapi yang responin malah cowok.

Sampai sekarang, gue gak tau apakah dia sudah berhasil atau tidak, tapi yang pasti gue cuma bisa membantu seadanya. Menurut gue, gak masalah sih kalau gue jomblo tapi membantu orang yang sedang menghadapi problem cintanya. Seperti gimana cara dekatin dia, gimana cara di perhatiin sama dia, gimana caranya kita gak di phpin atau friendzone, dan lain-lain. Gue malah senang aja, bisa membantu orang-orang yang sedang berjuang dalam mendapatkan seseorang yang ia suka. Dan mungkin saja, cara-cara dari gue bisa mereka share ke teman-teman mereka yang sedang menghadapi masalah yang sama.


Bagi gue, prinsip hidup tenang itu sederhana. Berguru pada orang yang lebih pintar, rajin bagi ilmu, senang kalau teman berhasil. Sekian dari gue

No comments:

Post a Comment