Imlek
adalah salah satu perayaan tahun baru versi chinese. Biasanya di rayakan pada
awal Februari. Imlek biasa identik dengan warna merah dan angpau. Bicara soal
angpau, gue memulai target dengan mendapatkan pendapatan yang besar untuk Imlek
bulan ini.
Gue
agak kesal dengan perayaan Imlek sebelumnya. Kenapa penghasilannya begitu
sedikit?. Kadang ada yang kasih 10 ribu, 20, 30, bahkan 50. Yang begonya, uang
yang udah di dapat setengah mati malah gue borosin, misalnya main warnet.
Kebetulan
Imlek tahun yang lalu, gue pergi berkunjung ke sebuah rumah kerabat paman gue
yang letaknya di Pulo Brayan. Di sebuah perumahan yang bernama Griya, kami
berkunjung kerumah itu. Rumahnya besar dan megah. Ada 2 mobil mewah di
garasinya. Di dalamnya terdapat piano, dan tempat karaoke. Ada mainan lagi,
mainannya keren-keren. Ada mobil batere yang bisa di kendarain. Gue bawa keluar
mobilnya, balapan dengan Ferrari di luar langsung di tilang polisi. Gue pernah
mencoba membawa pulang mainannya, namun ketahuan. Gue pun di tangkap dan di
larikan ke Polsek. Di proses secara hukum dan akhirnya di buang ke St. Helena.
Sampai akhir hayat, gue pun di racuni arsenik (tunggu-tunggu, ini Hariyo atau
Napoleon Bonaparte?).
Saking
kayanya, mereka memberi angpau sekali kasih isinya 200 bahkan 300 ribu. Di
keluarga mereka, ada 1 orang yang di kenal sebagai pemain poker yang sangat
terkenal di Amerika Serikat. Hingga ia dapat meraup miliaran. Gue dengar cerita
itu kaget. Wow, jago poker, uang miliaran, angpau gede nih.
Dia
memiliki istri yang merupakan orang Jepang. Bombastis abis, Orang kaya, pemain
poker, istri Jepang, semoga sih bukan artis bokep. Tenang, udah punya anak kok.
Gue menyapa orang itu, “Kiong hi” dengan wajah fake smile dan berharap dia
memberi angpau 1 juta dollar, kayaknya sih gak mungkin.
Orang
itu memberi gue angpau. Dari segi desain angpaonya, udah pasti isinya gede nih,
uangnya (berpikir positif). Gue meraba-raba angpau tersebut, wow tebal dan enak
di pegang. Gue pun merasa senang.
Setelah
itu, kami pun pulang, dengan membawa hasil uang yang kami peras. Sampai di
rumah, gue pun dengan suka cita membuka angpau tersebut dan tau gak apa yang
terjadi? Isi angpaonya berisi uang senilai 100 ribu. Kampret. Karir bolehlah
pemain poker, istri bisalah orang Jepang, tapi pelitnya jangan di bawa-bawa
juga kali.
No comments:
Post a Comment