Wednesday, February 3, 2016

Imlek

Imlek adalah salah satu perayaan tahun baru versi chinese. Biasanya di rayakan pada awal Februari. Imlek biasa identik dengan warna merah dan angpau. Bicara soal angpau, gue memulai target dengan mendapatkan pendapatan yang besar untuk Imlek bulan ini.

Gue agak kesal dengan perayaan Imlek sebelumnya. Kenapa penghasilannya begitu sedikit?. Kadang ada yang kasih 10 ribu, 20, 30, bahkan 50. Yang begonya, uang yang udah di dapat setengah mati malah gue borosin, misalnya main warnet.

Kebetulan Imlek tahun yang lalu, gue pergi berkunjung ke sebuah rumah kerabat paman gue yang letaknya di Pulo Brayan. Di sebuah perumahan yang bernama Griya, kami berkunjung kerumah itu. Rumahnya besar dan megah. Ada 2 mobil mewah di garasinya. Di dalamnya terdapat piano, dan tempat karaoke. Ada mainan lagi, mainannya keren-keren. Ada mobil batere yang bisa di kendarain. Gue bawa keluar mobilnya, balapan dengan Ferrari di luar langsung di tilang polisi. Gue pernah mencoba membawa pulang mainannya, namun ketahuan. Gue pun di tangkap dan di larikan ke Polsek. Di proses secara hukum dan akhirnya di buang ke St. Helena. Sampai akhir hayat, gue pun di racuni arsenik (tunggu-tunggu, ini Hariyo atau Napoleon Bonaparte?).

Saking kayanya, mereka memberi angpau sekali kasih isinya 200 bahkan 300 ribu. Di keluarga mereka, ada 1 orang yang di kenal sebagai pemain poker yang sangat terkenal di Amerika Serikat. Hingga ia dapat meraup miliaran. Gue dengar cerita itu kaget. Wow, jago poker, uang miliaran, angpau gede nih.

Dia memiliki istri yang merupakan orang Jepang. Bombastis abis, Orang kaya, pemain poker, istri Jepang, semoga sih bukan artis bokep. Tenang, udah punya anak kok. Gue menyapa orang itu, “Kiong hi” dengan wajah fake smile dan berharap dia memberi angpau 1 juta dollar, kayaknya sih gak mungkin.

Orang itu memberi gue angpau. Dari segi desain angpaonya, udah pasti isinya gede nih, uangnya (berpikir positif). Gue meraba-raba angpau tersebut, wow tebal dan enak di pegang. Gue pun merasa senang.


Setelah itu, kami pun pulang, dengan membawa hasil uang yang kami peras. Sampai di rumah, gue pun dengan suka cita membuka angpau tersebut dan tau gak apa yang terjadi? Isi angpaonya berisi uang senilai 100 ribu. Kampret. Karir bolehlah pemain poker, istri bisalah orang Jepang, tapi pelitnya jangan di bawa-bawa juga kali. 

No comments:

Post a Comment