Di tolak merupakan suatu hal yang wajar sekali, ketika
kita mengungkapkan perasaan kita terhadap orang yang kita suka. Beberapa
beberapa alasan kenapa cewek menolak cowok tersebut,
1. Kita temenan aja
2. Kamu terlalu baik buat aku
3. Kamu sudah ku anggap sebagai saudaraku sendiri
4. Kamu kan yang jadi langganan ojek komplek sebelah.
Beberapa alasan muncul pun datang saat kita menembak
cewek, dengan pistol, ini kok jadinya hukuman mati. Gue sendiri kalau soal
menembak cewek, gue gak begitu jago. Apalagi ceweknya yang memiliki banyak
alasan saat nembak gue nembak dia.
Gue sendiri agak trauma dengan kejadian penembakan
cewek yang gue suka. Hal itu membuat gue minder saat menembak cewek. Bukan soal
takut di tolaknya tapi ucapannya ke gue yang jadi menakutkan.
Apanya yang menakutkan? Gue ceritain. Ceritanya pada
saat SMP, gue tertarik dengan cewek yang mungkin bagi kalian jelek, tapi bagi
gue biasa aja (terus cantiknya mana?). Gue mulai tertarik dengan cewek
tersebut. Setiap hari, gue selalu berusaha untuk mendapatkan hatinya, menarik
perhatiannya, dan membuat dia tertarik dengan gue.
Biasanya yang gue lakuin ketika tertarik dengan cewek
adalah selalu berusaha untuk menjadi orang yang humoris, tampil oke dalam
segala bidang, dan menjadi orang yang keren dan berwibawa. Dan satu hal lagi,
JADI ANAK YANG ALIM. Cewek terkadang suka dengan sifat cowok seperti itu. Cewek
bakal lebih nyaman dengan cowok yang alim, apalagi soal curhat. Asal jangan
curhat tentang pacar barunya, ambil golok aja itu.
Setiap hari gue selalu berusaha menjadi yang terbaik
di matanya. Teman-teman gue menyadari kalau gue sedang jatuh hati pada cewek
tersebut. Gue di saranin untuk nembak dia sebelum terlambat. ‘Har, cewek ini
lumayan cantik. Kalau gak nembak sekarang, mungkin dia sudah di rebut oleh
orang lain,’ sahut teman gue. Dia memang lumayan cantik, tapi kalau dia di
tembak oleh cowok ganteng, wah, mungkin gue bakal mati rasa.
Kalau dia nolak cowok ganteng yang nembak dia, apalagi
gue yang jelek gak karuan di tolak oleh cewek tersebut, gue siap ambil air dan
siram ke muka gue (persiapan sholat jumat).
Pertama-tama, gue memberi kode buat dia. Gue merasa
memberi kode itu penting sekali saat kita tertarik dengan cewek. Misalnya,
ketika dia meminta tolong pada kita, kita membantunya lebih yang dia harapkan,
tapi jangan berlebihan amat. Misalnya dia meminta kamu membantu dia untuk mengerjakan
PR matematika tentang trigonometri, lalu kamu mengerjakan soal 1+1=2, kayaknya
dia bakal benci kamu seumur hidup.
Soal membenci, gue juga pernah kena sekali, karena ketahuan
suka dengan cewek tersebut, lupakan. Kembali ke topik.
Gue rasa mungkin saatnya gue menembak cewek tersebut.
Rencananya sih, gue nembak sebelum hari libur sekolah, biar kesannya keren
gitu, nembak di Hari Halloween (emang ada libur sekolah Halloween di
Indonesia?). Waktu itu kebetulan sudah selesai ujian. Gue berencana nembak dia
langsung. Pertama-tama sih, gue berencana meminta dia ketemuan dengan gue,
alasanya temani gue pergi membeli barang dan kabar baiknya, dia mau.
Esoknya, gue memakai baju yang rapi, dasi dan wajah
yang di penuhi jerawat, gue dempul pake semen. Pulang sekolah dia sudah
menunggu gue. Gue mengajak dia pergi ke tempat yang lumayan sepi. Gue mulai
menembak dia dan mulai berkata-kata,
‘Ehhhhh, aku mau ngomong sesuatu sama kamu’
‘Ngomong apa?’
‘Bbbbegini’
‘Bilang aja’
‘Kkkamu ma….’
‘Tunggu!’
‘Kenapa?’
‘Kalau lo mau nembak gue, gue gak mau. Oke tadi mau
ngomong apa?’
‘Maaf ya, Bokap udah jemput.’
Gue belum sempat ngomong “KAMU MAU GAK JADI PACAR”
malah di tolak duluan. Saat itu, gue jadi trauma kalau soal nembak cewek.
Apalagi saat gue suka sama cewek, gue bakal menyerah duluan karena mental gue
belum siap. Kisah cinta yang tragis berujung penolakan yang tragis.
No comments:
Post a Comment